MERIAHKAN MAULID NABI, DESA KIARPEDES ADAKAN LOMBA

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi SAW 1445 H, Desa Kiarapedes akan mengadakan perlombaan yang diikuti oleh peserta dari tiap pengajian. Pada hari ini, Rabu 13 September 2023, seluruh tokoh agama, pengajar, dan Ketua MUI di Desa Kiarapedes mengadakan rapat persiapan yang dipimpin oleh Ketua PKK Desa Kiarapedes, Ibu Nurhasanah, S.Pd, M.Pd.  Rapat ini membahas tentang kesiapan seluruh instrumen desa dalam menunjang keberhasilan perlombaan tersebut, termasuk sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Kiarapedes. Perlombaan ini meliputi perlombaan : 1. Tahfidz  2. Adzan (subuh) 3. Pildacil bertema keagamaan 4. Kaligrafi 5. Marawis / Qasidah 6. Praktik sholat subuh 7. Busana Muslim bagi muslimah 8. Baca Deba Perlombaan ini rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Oktober 2023 sampai 23 Oktober 2023. Diadakan dengan maksud selain memeriahkan peringatan Maulid Nabi juga untuk membudayakan kreativitas sekaligus menumbuhkembangkan prestasi anak-anak usia dini. Lomba ini membantu untuk membentuk mental anak-anak menjadi kuat. Dengan mental yang kuat, mereka pasti siap untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

GAK BAHAYA TA?! KECIMPRING SATU INI BIKIN SUSAH BERPALING

Beragamnya suku dan budaya yang ada di Indonesia menjadikan Indonesia memiliki banyak makanan tradisional di tiap-tiap daerahnya, tidak terkecuali di Kabupaten Purwakarta khususnya di Desa Kiarapedes, Kecamatan Kiarapedes yang memiliki "Kecimpring" sebagai ikon khasnya. Kata kecimpring berasal dari bahasa Sunda yaitu cempring atau bisa disebut tipis, ini karena kecimpring bulat dan pipih tipis. Tekstur yang tipis inilah yang membuat kecimpring memiliki tekstur yang renyah dan mudah digigit. Kerupuk berbahan dasar dari singkong ini sudah menjadi camilan orang Sunda sejak zaman dulu. Meski saat ini sudah banyak makanan ringan dan kerupuk sebagai camilan. Apalagi Purwakarta dikenal sebagai sentra kuliner yang begitu inovatif dan kreatif menciptakan kuliner baru termasuk aneka cemilan seperti kerupuk. Namun nyatanya kecimpring masih diminati oleh masyarakat. Baik masyarakat Sunda maupun di luar orang Sunda. Terbuat dari ketela pohon atau singkong yang dihaluskan bersama bumbu-bumbu pelengkap, dicetak, lalu dijemur hingga kering. Setelah kering, kecimpring pun kemudian digoreng menjadi kerupuk. Kecimpring disukai hampir semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya gurih dengan tekstur yang renyah membuat banyak orang ketagihan hingga menjadikan kecipring menjadi pilihan oleh-oleh. Terdapat banyak produsen kecimpring yang bisa ditemui di Desa Kiarapedes, yang mana merupakan warga desa ini sendiri. Menurut salah satu produsen, tiap harinya mereka bisa menggiling sekitar 1,5 kwintal ubi untuk diolah menjadi kecimpring, serta pemasarannya yang sudah cukup luas menjadikan kecimpring ini layak disebut sebagai ikon makanan khas Desa Kiarapedes. Harga jual dari kecimpring ini terbilang terjangkau, yakni seharga Rp 10.000,00 per bungkusnya sehingga sering dijadikan sebagai oleh-oleh.  

Pengajian dan Kajian Rutin di Desa Kiarapedes Diikuti oleh Warga Setempat dan Praja IPDN

Kepala Desa Kiarapedes mengadakan Pengajian sekaligus Kajian di Desa Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Minggu (11/09/2023). Pengajian sekaligus kajian ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan beberapa kali di Aula Terbuka Kantor Desa Kiarapedes. Ustad yang mengisi kegiatan kali ini ialah Bapak Muhamad Badri. Yang hadir dalam kajian ini adalah ibu-ibu warga Desa Kiarapedes dan beberapa praja putri Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Kepala Desa mengatakan untuk menerapkan ilmu yang didapat dari pengajian untuk kehidupan sehari hari. “Ilmu dan pengetahuan yang kita dapat dari pengajian, sebisa mungkin kita terapkan untuk kehidupan kita sehari – hari di dalam keluarga dan bermasyarakat,” kata Pak Eden selaku Kepala Desa Kiarapedes.

Kepala Desa Kiarapedes Lakukan Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Irigasi

Kepala Desa Kiarapedes, perwakilan dari Dinas Pertanian, masyarakat, serta Praja IPDN yang sedang melakukan Bhakti Karya Praja di Desa Kiarapedes menyaksikan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh kepala desa. Kegiatan pembangunan saluran irigasi persawahan difungsikan untuk mengairi persawahan yang ada disekitar area sawah. Dalam menjaga tetap terpenuhinya kebutuhan air diareal persawahan agar komoditas pertanian di Desa Kiarapedes mendapatkan hasil panenan yang maksimal didorong dengan pembangunan saluran irigasi persawahan. Menurut Kepala Desa Kiarapedes, Eden Sudana, S.,S., kegiatan pembangunan irigasi ini bersumber dari sumber dana Dana Desa, yang merupakan hasil dari pokok pikiran para anggota dewan, dimana realisasinya tergantung daripada kemahiran seorang leader. "Secara teknis anggaran tersebut diarahkan oleh Dinas Pertanian dan Alhamdulillah Desa Kiarapedes kita mendapatkan anggaran sebesar 75 juta belum dipotong pajak" ujarnya. Kegiatan pekerjaan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat Desa Kiarapedes. Sejalan dengan prioritas penggunaan dana desa sebagai wujud pemberdayaan masyarakat desa, agar terlibat dalam proses perencanaan dan proses pembangunan di desa. Sebelum melakukan peletakan batu pertama, semua masyarakat melakukan doa bersama dan makan bersama, sebagai wujud rasa syukur agar dilancarkan kegiatan dari awal hingga akhir proses pembangunan.  

Kebersihan Sebagian Dari Iman, Rutinitas JUMSIH Masyakarat Desa Kiarapedes

Pepatah lama mengatakan bahwa “Kebersihan Sebagian dari Iman” dan “Bersih pangkal sehat”, maka dari itu kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Mengusung program “Jumat Bersih”, pagi ini segenap pegawai dan masyakarat Desa Kiarapedes saling bergotong-royong membersihkan lingkungan. Dipantau langsung oleh Kepala Desa Kiarapedes, Eden Sudana, S.,S.,  Kegiatan Jumat Bersih ini diawali dengan pembagian tugas seluruh personil yang terlibat. Dengan antusias, pegawai dan masyarakat langsung mengerjakan tugasnya masing-masing. Ada yang merapikan rumput dan tumbuhan liar, membuang sampah, dan menyapu daun-daun kering yang berguguran. Eden Sudana menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa gotong-royong dan kerjasama agar terciptanya desa yang bersih, asri dan indah. “Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, oleh karena itu kita semua hari ini melaksanakan pembersihan lingkungan agar tercipta suasana dan kondisi yang rapi, bersih dan nyaman dilihat”, ujarnya. Kegiatan jumat bersih ini dilaksanakan rutin dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi seluruh masyarakat Desa Kiarapedes agar selalu peduli terhadap kebersihan lingkungan. Serta praja IPDN sebagai mahasiswa yang melaksanakan Bhakti Karya Praja juga terlibat langsung dalam kegiatan jumat bersih ini,